Pembelajaran Pertama

   Hay teman-teman :)   maaf karna blog ini masih kosong, krna kmi msih dalam proses penyusunan artikel-artikel yg akan kami bagikan kepada teman-teman sekalian ...
artikel pertama yg akan kami bagikan yaitu tentang BAB KALAM/LAFAZ, lebih jelas nya lagi kami sedikit mengambil dari kitab Jurumiyah (kitab yg mnerangkan tentang nahu sorof) yg kami buat sesederhana mungkin agar teman-teman sekalian bisa memahami nya, semoga apa yg kami berikan kepada teman-teman sekalian dapat berman fa'at untuk teman-teman sekalian ...
   Belajar Ilmu Nahu Sorof  itu sangat penting jika kita ingin bisa lebih mudah berbahasa arab, dan kebanyakan nahu sorof di gunakan untuk mengartikan ayat-ayat suci Al-Quran.
Karna Al-Quran akan sulit di artikan bila kita tak menguasai ilmu nahu, dan begtu juga dengan bahasa arab, perlu untuk mempelajari ilmu nahu ini, kami akan memulainya dari Bab yg Pertama yg ada di kitab Aj-Jurumiyah yaitu Bab Kalam ...
   Kurang lebih nya mohon maaf, kami akan berusaha semaksimal mungkin membuat agar teman-teman bisa memahaminya dengan Benar dan tepat ... Jangan lupa Baca Basmallah yahh teman-teman ;)

Bab Kalam

  بسم الله الر حمن الر حيم

الكلام هو اللؤظ المر كب المؤيد با لو ضع

 "Alkalamu huwalafju almurokabu almufidu bilwad'i" 

Kalam Ialah lafazh yang tersusun dan bermakna lengkap.

Maksudnya, kalam menurut istilah ahli ilmu nahwu, ialah harus memenuhi empat syarat. yaitu :

1. Lafazh, yaitu

الصوتو المستمل عل بعض الخروف الهجا ءية

 "Assautul mustamilu alaa ba'dil hurufil hijjaiyyati"

   Ucapan yang mengandung sebagian huruf hijaiyah. 

Contoh :  كتا ب (kitab), مجلس (majlis atau tempat pertemuan) قلم (pena) dan sebagainya. jadi suara ayam, kaleng, petir, mesin, dan sebagainya tidak termasuk lafazh.

2.Murakkab (tersusun), yaitu :

ما تر كب من كلمتى ن فا كثر
"Maa tarakkaba minkalimatayni fa'aksaro"

   Ucapan yang tersusun atas dua kalimat atau lebih.

Contoh :  زيد قاءم (Zaid berdiri), الله اكبر (Allah maha besar), سبحا ن الله (Maha suci Allah). Jadi, kalau satu kalimah saja, bukan termasuk murakab. Yang di maksud dengan "kalimah" di sini ialah  sepatah kata.

3. Mufid (Bermakna), yaitu :

ما افا د فا ءدة يحسن السكو ت من المتكلم والسا مع عليها
"Maa apaadapaa idatan haysunus'sukuutu minal mutakal'limi was'saamihi alayha"

   Ungkapan berfaedah yang dapat memberikan pemahaman sehingga pendenganrnya merasa puas.

Contoh:  زيد قاءم (Zaid berdiri), atau قاءم (Berdiri) saja, Sebagai jawaban dari pertanya'an : كيف حال زيد ؟ (Bagai manakah keada'an Zaid ?), مر يض (sakit), Sebagai jawaban dari pertanya'an : كيف زيد ؟ (bagai mana zaid ? )
   Jadi, perkata'an yang janggal di dengar karena tidak dapat di pahami maksudnya, tidak termasuk mufid, misalnya : ان قا م زيد (Apabila Zaid berdiri), ان جاء ابى (Apabila ayahku datang). Tanpa di lengkapi kalimah lainnya. Kalau perkataan itu ingin sempurna, maka harus ada tambahan, seperti :
ان قام زيد فمت         = Apabila zaid berdiri, akupun berdiri.

ان جاء ابى فا كر مه  = Apabila ayahku datang, maka akan ku hormati dia.

4. Wadha, yaitu :

جعل الفظ دليلا على معنى
"Ja'lul lafjidaliilan alaama'nan"

   Menjadikan lafazh agar menunjukan suatu makna (pengertian)

Dan pembicara'an di sengaja serta dengan menggunakan bahasa arab, sebab ilmu nawhu ini memmbahas tentang kaidah bahasa arab. Jadi, pembicara'an orang yang mengigau walaupun berbahasa arab atau bukan, tidak termasuk wadha menurut ahli ilmu nawhu.

Kata Nazhim (penyair)

   Kalam menurut mereka (Ahli ilmu nawhu) ialah suatu lafazh yang digunakan untuk menunjukan makna yg bersifat mushab (susunan. Sedangkan kalimah adalah suatu lafazh yang di gunakan untuk menunjukan makna yg bersifat mufrod (tunggal).

SYARAT KALAM

1. Lafazh      2. Murakkab      3. Mufid      4. Wadha